Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Merekomendasikan Kursi

Kita semua tahu bahwa duduk terlalu lama memiliki implikasi kesehatan yang serius. Duduk terlalu lama menyebabkan ketegangan pada tubuh, terutama pada struktur tulang belakang. Banyak masalah punggung bawah pada pekerja yang kurang aktif berkaitan dengan desain kursi yang buruk dan postur duduk yang tidak tepat. Oleh karena itu, saat merekomendasikan kursi, kesehatan tulang belakang klien Anda merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan.
Namun, sebagai profesional ergonomi, bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita merekomendasikan kursi terbaik untuk klien kita? Dalam postingan ini, saya akan membagikan prinsip-prinsip umum desain kursi. Cari tahu mengapa lordosis lumbal harus menjadi salah satu prioritas utama Anda saat merekomendasikan kursi kepada klien, mengapa meminimalkan tekanan diskus dan mengurangi beban statis otot punggung sangat penting.
Tidak ada satu kursi terbaik untuk semua orang, tetapi ada beberapa pertimbangan yang perlu dipertimbangkan saat merekomendasikan kursi kantor ergonomis untuk memastikan klien Anda benar-benar dapat menikmati manfaatnya secara maksimal. Simak beberapa pertimbangannya di bawah ini.

1. Meningkatkan Lordosis Lumbal
Ketika kita berpindah dari posisi berdiri ke posisi duduk, terjadi perubahan anatomi. Artinya, ketika Anda berdiri tegak, bagian lumbar punggung secara alami melengkung ke dalam. Namun, ketika seseorang duduk dengan paha membentuk sudut 90 derajat, bagian lumbar punggung akan meratakan lengkungan alaminya dan bahkan dapat membentuk lengkungan cembung (tekukan ke luar). Postur ini dianggap tidak sehat jika dipertahankan dalam waktu lama. Namun, kebanyakan orang akhirnya duduk dalam posisi ini sepanjang hari. Inilah sebabnya mengapa penelitian tentang pekerja yang kurang gerak, seperti pekerja kantoran, sering melaporkan tingkat ketidaknyamanan postural yang tinggi.
Dalam keadaan normal, kami tidak menyarankan postur tersebut kepada klien kami karena meningkatkan tekanan pada diskus yang terletak di antara ruas tulang belakang. Yang ingin kami sarankan kepada mereka adalah duduk dan menopang tulang belakang lumbar dalam postur yang disebut lordosis. Oleh karena itu, salah satu faktor terpenting yang perlu dipertimbangkan ketika memilih kursi yang tepat untuk klien Anda adalah kursi tersebut harus mendukung lordosis lumbar.
Mengapa hal ini begitu penting?
Nah, cakram di antara tulang belakang bisa rusak akibat tekanan berlebih. Duduk tanpa penyangga punggung akan meningkatkan tekanan pada cakram secara signifikan dibandingkan saat berdiri.
Duduk tanpa penyangga dalam posisi membungkuk ke depan meningkatkan tekanan hingga 90% dibandingkan berdiri. Namun, jika kursi memberikan dukungan yang cukup pada tulang belakang dan jaringan di sekitarnya saat pengguna duduk, beban pada punggung, leher, dan sendi lainnya dapat berkurang secara signifikan.

2. Minimalkan Tekanan Diskus
Strategi dan kebiasaan istirahat sering kali tidak dapat diabaikan karena meskipun klien menggunakan kursi terbaik dengan dukungan terbanyak, mereka tetap perlu membatasi jumlah total duduk dalam sehari.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam desain kursi ini adalah kursi tersebut harus memungkinkan pergerakan dan menyediakan cara untuk sering mengubah posisi klien Anda sepanjang hari kerja. Saya akan membahas jenis-jenis kursi yang mencoba meniru posisi berdiri dan bergerak di kantor di bawahnya. Namun, banyak standar ergonomis di seluruh dunia menunjukkan bahwa berdiri dan bergerak tetap ideal dibandingkan dengan mengandalkan kursi-kursi ini.
Selain berdiri dan menggerakkan tubuh, kita tidak bisa mengabaikan kontrol teknis dalam desain kursi. Menurut beberapa penelitian, salah satu cara untuk mengurangi tekanan pada cakram tulang belakang adalah dengan menggunakan sandaran yang dapat direbahkan. Hal ini karena sandaran yang dapat direbahkan mengurangi sebagian beban tubuh bagian atas pengguna, yang pada gilirannya mengurangi tekanan pada cakram tulang belakang.
Penggunaan sandaran tangan juga dapat mengurangi tekanan pada cakram. Penelitian juga menunjukkan bahwa sandaran tangan dapat mengurangi beban pada tulang belakang sekitar 10% dari berat badan. Tentu saja, penyesuaian sandaran tangan yang tepat sangat penting untuk memberikan dukungan kepada pengguna dalam postur netral yang optimal dan menghindari ketidaknyamanan muskuloskeletal.
Catatan: Penggunaan penyangga pinggang mengurangi tekanan pada cakram, begitu pula penggunaan sandaran tangan. Namun, dengan sandaran punggung yang direbahkan, efek sandaran tangan tidak signifikan.
Ada cara untuk merelaksasikan otot-otot punggung tanpa mengorbankan kesehatan cakram. Misalnya, seorang peneliti menemukan penurunan aktivitas otot di punggung ketika sandaran direbahkan hingga 110 derajat. Setelah itu, hanya ada sedikit relaksasi tambahan pada otot-otot punggung tersebut. Menariknya, efek penyangga pinggang terhadap aktivitas otot beragam.
Jadi apa arti informasi ini bagi Anda sebagai konsultan ergonomi?
Apakah duduk tegak pada sudut 90 derajat merupakan postur terbaik, atau duduk dengan sandaran bersandar pada sudut 110 derajat?
Secara pribadi, yang saya rekomendasikan kepada klien saya adalah menjaga sandaran punggung mereka tetap miring antara 95 dan sekitar 113 hingga 115 derajat. Tentu saja, itu termasuk memastikan penyangga pinggang berada pada posisi optimal dan ini didukung oleh Standar Ergonomi (alias saya tidak mengada-ada).

3. Mengurangi Beban Statis
Tubuh manusia tidak dirancang untuk duduk dalam satu posisi dalam jangka waktu yang lama. Diskus di antara tulang belakang bergantung pada perubahan tekanan untuk menerima nutrisi dan membuang produk limbah. Diskus ini juga tidak memiliki suplai darah, sehingga cairan dipertukarkan melalui tekanan osmotik.
Fakta ini menyiratkan bahwa tetap berada dalam satu postur, meskipun tampak nyaman pada awalnya, akan mengakibatkan berkurangnya transportasi nutrisi dan berkontribusi pada kemajuan proses degeneratif dalam jangka panjang!
Risiko duduk dalam satu posisi dalam waktu lama:
1.Mendorong pembebanan statis pada otot punggung dan bahu, yang dapat mengakibatkan nyeri, sakit, dan kram.
2.Menyebabkan terbatasnya aliran darah ke kaki, yang dapat menimbulkan pembengkakan dan rasa tidak nyaman.
Duduk dinamis membantu mengurangi beban statis dan melancarkan aliran darah. Ketika kursi dinamis diperkenalkan, desain kursi kantor pun berubah. Kursi dinamis telah dipasarkan sebagai solusi ampuh untuk mengoptimalkan kesehatan tulang belakang. Desain kursi ini dapat mengurangi postur statis dengan memungkinkan pengguna bergoyang di kursi dan mengambil berbagai postur.
Yang ingin saya rekomendasikan kepada klien saya untuk mendorong posisi duduk dinamis adalah menggunakan posisi mengambang bebas, jika memungkinkan. Posisi ini adalah saat kursi berada dalam kemiringan sinkron, dan tidak terkunci. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan sudut dudukan dan sandaran agar sesuai dengan postur duduk mereka. Dalam posisi ini, kursi menjadi dinamis, dan sandaran memberikan dukungan punggung yang berkelanjutan saat bergerak mengikuti pengguna. Jadi, hampir seperti kursi goyang.

Pertimbangan Tambahan
Apa pun kursi kantor ergonomis yang kami rekomendasikan kepada klien dalam penilaian, kemungkinan besar mereka tidak akan menyesuaikan kursi tersebut. Sebagai kesimpulan, saya ingin Anda mempertimbangkan dan menerapkan beberapa cara yang akan bermanfaat bagi klien Anda dan memudahkan mereka untuk mengetahui cara menyesuaikan kursi sendiri, memastikan kursi tersebut diatur sesuai kebutuhan mereka, dan akan terus melakukannya dalam jangka panjang. Jika Anda punya ide, saya ingin mendengarnya di kolom komentar di bawah.
Jika Anda tertarik mempelajari lebih lanjut tentang peralatan ergonomis modern dan cara mengembangkan bisnis konsultasi ergonomis Anda, daftarlah ke daftar tunggu program Accelerate. Pendaftaran dibuka pada akhir Juni 2021. Saya juga akan memberikan pelatihan yang menarik sebelum pembukaan.